Eyang: Tidak Ada Muatan Politik
PortalBMR, Boltim – Penantian seleksi pengumuman calon sangadi di kabupaten bolaang mongondow timur (Boltim) yang ditunggu tunggu para bakal calon sangadi tiba juga, tepatnya pada tanggal (26/10/2016) yang dijadwalkan, pengumuman Bakal calon sangadi ini tentunya ada yang menerima dan tidak menerima dari hasil pengumuman tersebut
dan ini terjadi didesa atoga (Boltim), yang tidak menerima pengumuman bakal calon sangadi mereka yang tidak lolos dalam seleksi calon sangadi, tidak terimanya dengan keputusan menggugurkan sekitar 67 Calon Sangadi (Calsang), sejumlah Desa di Bolaang Mongondow Timur (Boltim) melakukan aksi blockade jalan hingga menutup beberapa kantor desa, dikarenakan tidak lolosnya bakal calon sangadi yang mereka inginkan.
“Kami tidak terima karena calon yang kami harapkan duduk sebagai kepala desa tidak lolos,” ungkap sejumlah Warga Atoga, Kamis (27/10/2016) Sehingga itu, tambah warga, kami melakukan aksi dengan cara memblokade jalan menuju ibu kota Boltim Tutuyan
“Diduga, Panitia pilsang kabupaten tidak ver, Sebelumnya, Bupati Sehan Landjar dalam steatmen di media mengatakan, tidak ada lagi aroma-aroma Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) lalu di bawah ke ranah pilsang. Namun, bukti di lapangan tetap masih terbawa juga. Hal ini yang kami sesali, karena masih menyebut hanya orang dari pasangan Sehan-Rusdi (SERU), dan untuk pasangan Sahcrul-Medy (SMILE) tak bakalan lolos dalam sebagai calsang,” jelas warga, Atoga dan Modayag, yang merasa masih tetap di intimidasi.
Lanjutnya “Kami memang terima jika calsang yang kami inginkan digugurkan, Namun, cara panitia dikabupaten tidak kami sukai.
Pasalnya, dalam tes beberapa waktu lalu, pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan Bupati masih ungkit soal pilkada 2015 silam,” pungkas salah satu warga, yang tak ingin namanya di publis.
Hal ini pun mendapat tanggapan dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) selaku wakil rakyat di Parlement. Menurutnya bagi warga pasti merasa kecewa dengan ketidak lolosnya calon mereka. Namun, warga juga harus jeli melihat, itu mungkin karena nilai yang calon mereka kantongi sangat rendah.
“Kami di lembaga ini hanya membuat perda tentang pilsang. Untuk terlibat secara langsung sebernarnya tidak, karena itu ranahnya pemerintah selaku panitia,” ungka Ketua Komisi I Dekab Boltim Sofyan Alhabsyi.
sangat disayangkan jika dalam tes calsang lalu, jika masih membawa persoalan soal pilkada kemarin. “sangat kekanak-kanakan, ini tentunya menjadi pelajaran politik bagi warga, Jika ingin berniat menjadi seorang pemimpin, janganlah membuat gerakan yang sengaja dan tidak dinginkan oleh kepala daerah,” ucap Aba Um sapaan lebih akrab
Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sehan S Landjar SH saat di konfirmasi menuturkan, jika mekanisme seluruh tahapan penyaringan dilakukan sesuai aturan.
“Penilaiannya jelas sesuai kopetensi yang dimiliki oleh masing-masing-masing bakal calon, Sehingga bagi bakal calon yang tidak lulus tentunya mendapat nilai dibawah nilai standar,” terang Eyang sapaan akrab bupati saat memaparkan uraian penilaian kepada warga Desa Atoga dan Atoga timur
Terkait tudingan adanya politisasi pada penetapan Sebelumnya, Bupati menampik adanya hal tersebut. Menurutnya, jika dipolitisasi pastinya sejumlah orang yang melakukan fitnah kepada dirinya tidak diluluskan.
“Tidak ada muatan politik, salah satu balon Desa Bangunan Wuwuk Timur Welly A Rompas lulus sebagai calon sangadi. Padahal Welly adalah orang yang memfitnah dan melaporkan saya ke Polres. Tentu jika sakit hati Welly tidak lulus namun kenyataan dia (Welly) lulus,”
Bahkan di jelaskanya, sejumlah simpatisan SERU pada Pilkada lalu, tidak lulus. “Simpatisan SERU waktu lalu yang ikut pilsang juga ada yang tidak lulus. tidak ada muatan politik atau ketidak lulusan bakal calon berkaitan dengan Pilkada lalu,” jelas, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) ini.