PortalBMR,Bolmong – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia (RI) Juri Ardiantoro, hadir dalam Rapat Kerja (Raker) dan Konsolidasi Penyelengara pada Pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) tahun 2017, bertempat di gedung Bagas Raya Yadika desa Kopandakan II Kecamatan Lolayan berjalan lancar dan aman
acara raker dan konsolidasi yang diselengarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bolaang Mongondow (Bolmong), (4/11/2016) menghadirkan seluruh penyelengara,PPK,PPS,baik dari tingkat desa dan kelurahan (Bolmong), 5 orang anggota PPK, dan 3 orang Sekretaris PPK, dari 15 Kecamtan, 3 orang anggota PPS, di 200 Desa, dua Kelurahan, dengan jumlah peserta 1250 orang
kegiatan raker dan konsolidasi yang dimulai pada pukul (15.20. wita) juga dihadiri Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong)
Pasangan nomor urut 1, Dra Hj Yasti S Mokoagow-Yanny R Tuuk STh MM, dengan Slogan MENYATU, usai acara raker dan konsolidasi, Drs, Yasti Soepredjo Mokoagow,meminta kepada seluruh pendukungnya dan warga Bolmong umumnya untuk sama-sama dapat mensukseskan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2017,
Menurut Yasti, pesta demokrasi Pilkada Bolmong, saat ini memasuki tahapan masa kampanye, haruslah kita suskseskan bersama dan berupaya hindari perpecahan dan gunakanlah hak pilih selaku warga negara yang baik.
“Mari kita wujudkan Pilkada Bolmong berintegritas dan damai serta sukseskan Pilkada beradab, beradat serta bermartabat,” ujar Yasti, usai menghadiri Rapat Kerja dan Konsolidasi penyelenggara Pilkada Bolmong 2017
“Saya memberi apresiasi atas kegiatan yang telah menghadirkan Ketua KPU Pusat, Juri Ardiantoro, sekaligus telah memberikan suport kepada seluruh penyelenggara Pilkada hingga tingkat desa. Banyak hal yang diperoleh dalam waktu singkat ini. Dan kami sendiri sangat termotivasinya,” ucapnya.
Yasti juga mengajak kepada seluruh tim pemenangannya termasuk Partai Politik (Parpol) pengusung serta pendukung setianya, agar selalu menjaga hubungan talisilaturrahim. Sebab jangan karena berbeda pandangan politik, lantas tatanan kekeluargaan kita retak.