PortalBMR,Kotamobagu Pengaruh Cuaca Ekstrem rupanya membuat harga kebutuhan pokok masyarakat Kotamobagu meroket, salah satunya Cabe yang menjadi kebutuhan sehari-hari, kini harga pasar dalam beberapa bulan terakhir ini tembus sampai degan 90 ribu rupiah per kilogram.
Pantauan media ini di pasar 23 Maret kotamobagu Selasa (21/02/2017). Harga cabe sebelumnya Rp 75.000 per kg, naik drastis hingga tembus 90.000 ribu rupiah per kg. pedagang sembako, Jalina Mokodompit warga kelurahan Pontodon mengatakan, ” 1 kg Rica 90 ribu rupiah, ada juga 85 ribu rupiah, kalu harga eceran, per satu mangko 15 ribu rupiah. Sementara dipasar poyowa 1 kg rica sampe 100 ribu rupiah” Ungkap jalina
Lanjutnya, kami pedagang di pasar 23 Maret takut mo ba stok banyak-banyak dengan harga yang tinggi, “kagele nda mo laku samua, pasti mo busuk le, apalagi rica musti jual harga bagitu, kan torang jadi rugi kalu busuk,” kata Jalina pedagang Barito.
Mahalnya Cabe juga berdampak kepada masyarakat, salah sutanya Ibu Rumah Tangga (IRT) juga ikut mengeluh dengan naiknya harga cabe. Mama Opi warga Kotamobagu mengatakan,
“Biasanya kalu saya memasak makanan pakai cabenya lebih, tapi sekarang saya terpaksa harus kurangi cabenya,yang penting so barasa sadiki pedas,” kata Ma’ Opi.
Menanggapi kenaikan harga cabe, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi (Disdagkop) Kotamobagu, Herman aray mengatakan, kenaikan harga cabe memang sudah jadi isu Nasional karena disebapkan tingginya curah hujan yang mengakibatkan panen cabe berkurang.
“Faktornya karena cuaca Ekstrem hingga produksi cabe kurang, hingga harga cabe tidak terbendung, Tapi Kami sudah turun langsung ke pasar, mengecek dan tidak ada penimbunan cabe, karena ini bukan beras atau bahan lain yang bisa di timbun ,sedangkan Rica tak lama disimpan, kami juga akan turun meninjau perminggunya untuk memantau perubahan harga” jelas Aray.(Agung)