PortalBMR, Bolmong – Jelang hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1939, Selasa, 28/03/207, Warga Dataran Dumoga dari berbagai Etnis Senin (27/03/2017) kemarin di Desa Mopugad Utara Kecamatan Dumoga Utara menggelar Pawai Ogoh-ogoh. Kegiatan ini dilepas secara resmi oleh Pj. Bupati Bolaang Mongondow dan diikuti dan oleh warga Dataran dumoga ini berlangsung meriah.
Bupati Adrianus Nixon Watung dalam sambutannya menyampaikan besok tanggal 28 maret tahun 2017 (hari ini), saudara-saudaraku umat hindu akan merayakan hari raya nyepi, memasuki tahun baru saka 1939. Untuk itu, selaku pribadi, keluarga dan atas nama pemerintah kabupaten bolaang mongondow saya menyampaikan ucapan “selamat hari raya nyepi tahun baru saka 1939, kepada saudara-saudaraku umat hindu di kabupaten bolaang mongondow”. semoga dengan seluruh rangkaian perayaan hari raya nyepi ini, akan menjadikan saudara-saudaraku umat hindu, sebagai pribadi yang selaras dengan tuhan yang maha kuasa, sekaligus menjadi individu yang lebih baik, dalam menjalani kehidupan saat ini dan di tahun selanjutnya.
Pawai ogoh-ogoh merupakan tradisi luhur bagi saudara-saudaraku umat hindu, yang merupakan kelanjutan dari upacara “tawur agung kesanga”, yaitu suatu ritual untuk mewujudkan keseimbangan dan keharmonisan alam. Ogoh-ogoh merupakan simbol dari sifat angkara murka, kesombongan, keserakahan dan perilaku buruk yang ada pada diri manusia.
Artinya sifat-sifat buruk dan negatif itulah, yang kemudian diwujudkan dalam bentuk ogoh-ogoh untuk diarak keliling desa, dengan habis terbakarnya ogoh-ogoh ini, maka saudara-saudaraku umat hindu, akan siap memulai kehidupan yang baru serta siap memasuki dan memaknai hari raya nyepi, seraya berharap agar momentum hari raya nyepi kali ini, dapat dijadikan sebagai wahana untuk meningkatkan kesadaran menuju kedamaian.
Wilayah kabupaten bolaang mongondow sejak dari dulu hingga sekarang ini, terkenal dengan berbagai etnis, budaya dan agama. Keberagaman itu juga semakin hari semakin meningkat, karena adanya solidaritas dan toleransi yang tinggi, sesama umat beragama. Solidaritas dan toleransi yang tinggi tersebut, merupakan suatu kekuatan dan kekayaan bagi kita semua, untuk bergerak maju bersama-sama membangun kabupaten bolaang mongondow.
Oleh karena itu, kita semua patut berbangga dan bersyukur atas suasana yang penuh dengan kepedulian dan toleransi di antara kita. Saudara-saudaraku umat hindu di kabupaten bolaang mongondow, telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah perjalanan kehidupan di daerah tercinta ini, bersama-sama dengan seluruh komponen masyarakat yang telah lama tinggal dan menetap serta berbaur di daerah ini, jangan lagi menyebut diri sebagai orang bali, tetapi harus menyebut diri “orang bolaang mongondow yang berasal dari bali”. Saya menyatakan demikian, karena kita semua adalah masyarakat bolaang mongondow, yang sangat menjunjung tinggi moto leluhur kita, yaitu mototompiaan, mototabian, bo mototanoban.
Mari kita terus bergandengan tangan terus memberikan kontribusi positif bagi pembangunan di daerah tercinta ini, sehingga cita-cita kita mewujudkan masyarakat kabupaten bolaang mongondow yang sejahtera, adil dan makmur dapat kita capai bersama. Saya juga menyampaikan terima kasih kepada saudaraku umat hindu di kabupaten bolaang mongondow, yang telah berpartisipasi aktif mensukseskan pilkada kabupaten bolaang mongondow, sehingga dapat terlaksana dengan baik, aman, damai dan sukses.(rs)