Tahlis: “Pengembangan industri dari desa, akan digenjot dengan pemanfaatan sumber daya desa sesuai dengan potensi, karakteristik dan kearifan lokal yang dimiliki desa”,
PortalBMR, BOLMONG – Pengembangan Industri Kecil Menengah (IKM) terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow (Bolmong), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Hal ini sebagai wujud komitmen Pemda Bolmong.
Pengembangan IKM ini tak lepas dari Visi-Misi Bupati Bolmong. Dra Hj Yasti Soepredjo Mokoagow dan Wakil Bupati Yanny Ronny Tuuk STh MM. Dalam peningkatan daya saing daerah di bidang ekonomi. Sebagai mana di poin pertama, yaitu program peningkatan kapasitas usaha bagi pelaku usaha kecil menengah (UKM).
Saat ini pemda telah membentuk tim pengembangan industri dari desa melalui pendekatan one village one product (OVOP). Ketua tim sendiri yakni. Sekretaris Daerah (Sekda) Bolmong, Tahlis Gallang SIP MM, dengan melalui surat keputusan (SK) Bupati Bolmong.
Desa Lobong Kecamatan Passi Barat dijadikan sebagai sentra produk OVOP dalam pengolahan nenas. “Melalui OVOP, perwujudan Bolmong hebat akan dimulai dari desa. Pengembangan industri dari desa yang fokus pada pengembangan ekonomi desa akan digenjot dengan pemanfaatan sumber daya desa sesuai dengan potensi, karakteristik dan kearifan lokal yang dimiliki desa,” kata Tahlis, Senin (09/10/2017).
Potensi keunikan nenas yang dimilki Desa Lobong sendiri yakni kapasitas produksi 2.400 ton setiap tahun dari lahan seluas 400 hekatare (Ha), setengah dari luas lahan potensial yang dimiliki yaitu 800 Ha. Di mana, 90 persen dijual dalam bentuk segar dan 1,25 persen dioalah menjadi selay nenas, sedangkan sisasnya 8,75 persen terbuang rusak atau busuk.
Selanjutnya, 1,25 persen olahan nenas diproduksi oleh 25 unit IKM, di mana dua tahun yang lalu baru berjumlah 3 unit IKM. “Pertumbuhan wirausaha baru (WUB) pengolahan nenas inilah yang menjadi bukti nyata bahwa adanya kesadaran dan kemauan warga desa dalam memanfaatkan potensi desa yang ada. Hal ini merupakan dasar kuat untuk pengembangan IKM, di mana kondisi IKM saat ini masih sederhana atau tradisonal. Ke depan, dengan konsep OVOP akan mempercepat perkembangan IKM menjadi IKM yang modern atau IKM naik kelas,” ujarnya.
Kepala Bidang (Kabid) Perindustrian, Disdag dan ESDM Bolmong Aisya Palima, mengatakan konsep ini merupakan upaya Pemkab Bolmong dalam percepatan pengembangan IKM. “Serta inovasi untuk memperkuat program pengembangan IKM yang sudah ada,” katanya.
Dia menjelaskan bahwa OVOP merupakan gerakan warga yang akan meningkatkan kesadaran akan kekayaan sumberdaya alam yang dimiliki oleh daerah, meningkatkan ekonomi pelaku usaha di desa, meningkatkan kebanggaan akan diri sendiri dan daerah serta akan mengangkat kekuatan potensi ekonomi yang tersembunyi yang adanya di desa.
“Sehingga, diharapkan ke depan akan tumbuh dan berkembang produk-produk unggulan di desa yang akan memenuhi kebutuhan produk baik dalam daerah Bolmong maupun luar daerah,” tuturnya