PortalBMR, BOLMONG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow (Bolmong) kembali sukses dan mendapat apresiasi dari Kementerian, khususnya disektor pertanian.
Dalam rangka Panen Raya Jagung. Jumat (09/02/2018). Bupati Bolmong Dra, Hj. Yasti Soepredjo Mokoagow mendatangkan langsung, Direktur Jendral (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Repubilik Indonesia (RI). Pending Dadih Permana, untuk turut melakukan panen Raya Jagung bersama di bolmong.
Bupati bersama rombongan Dirtjen Kementerian Pertanian RI tiba di Kabupaten Bolmong, pukul 09:30 wita dan langsung menuju Desa Totabuan Kecamatan Lolak, sebagai salah satu desa untuk menjadi titik Panen Raya Jagung yang ada di bolmong
Setiba dilokasi Desa Totabuan, bupati bersama rombongan dirjen Kementerian Pertanian, langsung di jemput para kelompok-kelompok Tani. Tak hanya melakukan panen Jagung Raya. rombongan Dirjen Kementrian langsung menuju lahan Holtikultura di Desa Insil Kecamatan Passi Timur.
Sambutan Bupati Bolmong Dra, Hj. Yasti Soepredjo Mokoagow, menjelaskan secara detail wilayah pertanian yang ada di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) kepada Kemeterian Pertanian RI. Wilayah Bolmong sangat besar hal ini tentu menjadi peluang besar untuk dikembangkan sebagai areal pertanian yang produktif dan menguntungkan masyarakat.
” Kita ketahui bersama Bolmong dikenal sebagai daerah lumbung beras di Sulut. Karena wilayah Bolmong sendiri dengan luas 30 persen dari luas keseluruhan diSulut, tentu ini menjadi potensi besar. Untuk data luas persawaahan kita, sebesar. 29.140 hektar, dan potensi lahan jagung sebesar 85.000 hektar,” kata bupati.
Lanjutnya. Adapun penyampain luas wilayah tadi yang telah disampaikan harus diketahui oleh Kementerian. Sehingga bila ada bantuan dari kementerian tentu harus diimbangi dengan luasan daerah pertanian.
“kalau kita bicara konsep keadilan hampir 30% luas wilayah kami, dan kami dikenal sebagai daerah lumbung beras di Provinsi Sulawesi Utara, tetapi bantuan-bantuan alat pertanian yang masuk di bolmong hanya sebagian kecil. Adil Harusnya Pro-porsional sesuai dengan jumlah petani yang kita miliki. Dengan jumlah lahan yang kita punyai, seharusnya setiap bantuan dari kementerian pusat bolmong yang terbesar,” jelas yasti.
Dalam rangka mempertahankan program swasembada dan swasembada pangan berkelanjutan di bolmong mulai dari tahun 2015, Pemkab melalui dinas pertanian telah melaksanakan program upaya khusus (Upsus) Jagung dan Kedelai sebagaai berikut.
“program khusus padi, awalnya lahan sawa di bolmong seluas 25.000 hektar. Pada tahun 2017 lalu, tanaman menjadi 29.920 hektar, atau bertambah seluas 4.920 hektar selama tahun 2015 sampai 2017. itu artinya bertambahnya luas lahan sawa tersebut berkat bantuan, Direktur Jendral (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian Kementrian Pertanian Repubilik Indonesia (RI). Tutup Yasti.