PortalBMR, KOTAMOBAGU – Warga Desa Poyowa Besar, Kecamatan Kotamobagu Selatan, sukses kembangkan tanam bibit kopi Ateng, asal dari Aceh Tengah.
Yakni, Rudi Mokodompit Warga Desa Poyowa Besar yang keseharian berprofesi sepagai petani. Dengan memiliki lahan seluas 11 hektar, Rudi mampu menanam kurang lebih 21.000 kopi Ateng jenis Arabika di perkebunan Desa Poyowa Besar.
Kepada awak media Selasa (31/7/2018) dikatakan, bibit ini diambil dari Aceh. Sehingga namanya disebut Ateng, karena asal kopi ini dari Aceh Tengah. Sementara untuk cara penanaman kopi ateng berbeda dengan penanaman kopi robusta, yang biasa ditanam oleh petani kotamobagu.
“Menanam kopi Ateng perlakuannya berbeda dengan kopi robusta. Bibit kopi ateng terlebih dahulu disemai lalu ditanah selama dua bulan, hingga daun-nya sudah berjumlah 4-6 lembar. Lalu dipindahkan dalam polibag sampai umur 7 hulan”, kata Rudi.
Lanjutnya, sebelum dipindahkan kelahan yang besar, membuat lubang terlebih dahulu dan lubang tersebut diberikan pupuk organik, dua bulan sebelum bibit ateng di pindahkan.
“Tujuh bulan kemudian bunganya sudah mulai muncul, dan akan berproduksi setelah umur 1,8 tahun – 2 tahun”, ujarnya.
Dijelaskan, keistimewaan kopi ateng jenis arabika yang ditanam-nya ini bisa beruba rasa, tergantung jenis tanaman buah yang tumbuh disekitar pohon kopi ateng.
“Kopi ateng bisa beruba rasa ketika ada jenis pohon durian, cengkeh, atau lainya”, kata Rudi
Jenis kopi Ateng ini akan tumbuh subur di daerah gunung berapi. Kotamobagu cocok karena dekat gunung Ambang.
Diketahui, Rudi Mokodompit memiliki lahan seluas 11 hektar dan semua ditanami kopi ateng. Tinggi pohon kopi ateng sekitar 1-1,5 meter. Jarak tanam 2,5 X 2,5 meter.
Rudi juga telah menyediakan mesin untuk pengolah biji kopi, baik kering dan basah.
Lahan seluas 11 hektar tersebut telah ditanam sekitar 21 ribu pohon kopi Ateng. Awalnya Kopi ateng bibitnya diambil dari Aceh. Pertama,4 kilogram (kg) menghasilkan 8000 pohon. Kedua dan ketiga 5 kg sehingga total hampir 25 ribu pohon.
Ditambahkan, untuk pemasaran kopi Arabika ini, memang produksinya masih belum lancar, namun sudah beberapa cafe kopi sudah datang kemari untuk memesan.
“Pemesan kopi ini sudah banyak dari luar Kotamobagu, namun permintaan mereka banyak, sedangkan produksi masih sedikit”, tandasnya.
Pemerintah Kota Kotamobagu melaluiKepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kotamobagu, Muljono Soeratinoyo mengatakan, pemerintah akan membantu petani dalam memproduksi tanaman kopi Ateng jenis Arabika.
“benar ada petani yang sudah mengembangkan tanaman kopi ateng ini di Kotamobagu”,ujar Muljono.