Ramjan: Lokasi Perkebunan Kopi di Desa Bilalang Seluas 135 Hektar

PortalBMR, KOTAMOBAGU – Dinas Perkebunan Daerah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Kotamobagu. Kamis, (25/10/2018) bertempat di Dusun Empat Desa Bilalang II melakukan Aksi Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Tanaman Kopi Hama PBKo.

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sulut Ir, Hanny M Lolowang dalam pertemuan dengan kelompok tani kopi yang ada di Desa Bilalang menyampaikan, kegiatan Aksi Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Tanaman Kopi Hama PBKo, sangat bermanfaat untuk petani kopi yang ada di bilalang I dan II.

“petani kopi yang ada di bilalang I dan II sangat bersyukur dengan adanya kegitan sosialisasi aksi meberantas hama kopi, bla tidak diberantas nantinya dapat mengganggu hasil pertumbuhan buah kopi, dan tentu dapat mengganggu hasil panen nanti”, kata Hanny Lalowang.

Tak hanya itu. Bagi kelompok Petani Kopi lanjutnya yang ada di bilalang nantinya akan mendapatkan bantuan dari Dinas Perkebunan Provinsi Sulut.

“kepada Petani Kopi di bilalang II nantinya akan kami berikan bantuan berupa, Feromon, Penangkap Hama dan alat tani lainya. Bahkan dengan dana edukasi bagi petani”, jelasnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kotamobagu Ir, Muliyadi Suratinoyo. Melalui Kepala Bidang (Kabid) Perkebunan Ir, Ramjan Mokoginta mengatakan. Kita bersyukur adanya sosialisasi ini.

“lahan perkebunan yang ada di Desa Bilalang seluas 135 hektar, dan mereka petani sangat familiar dengan tanaman kopi. Kegiatan Sosialisi ini tentunya akan bermanfaat bagi petani kopi, dimana Aksi Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Tanaman Kopi Hama PBKo, dapat membantu memberantas hama untuk meningkatkan hasil panen kopi nantinya”, ujar Ramjan.

Dijelaskan ada angka penurunan hasil panen kopi dalam setahun, dikarenakan ada hama yang menyerang pertumbuhan kopi. Olehnya sosialisasi ini sekaligus membantu petani kopi guna mendapatkan hasil panen kopi sesuai yang diinginkan.

“Sebelumnya petani kopi di bilalang saat panen dalam 1 hektar kebun kopi bisa1,2 sampai 1,6 ton/tahun. Sekarang 1 hektar kebun kopi hanya bisa menghasilkan rata-rata 500 sampai 600 kg/tahun, berarti ini sudah terjadi penurunan, bahkan akan mengalami divisit besar bila tidak diantisipasi  dengan kegatan ini”, jelas Kepala Bidang Perkebunan Kotamobagu Ramjan Mokoginta.

Diketahui sebelumnya kegiatan Aksi Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Tanaman Kopi Hama PBKo, telah diresmikan dan dibuka oleh Wakil Walikota Kotamobagu Nayodo Koerniawan SH.

Check Also

Diduga Oknum Ketua KPU Tidak Netral Paslon NK-STA Walk Out

PortalBMR KOTAMOBAGU – Terkait posisi podium pasangan NK-STA ditempatkan di bagian paling belakang Dalam debat …

Tinggalkan Balasan