Nayodo: Mobil Ambulance Harus Ada Jalur Khusus
PortalBMR, KOTAMOBAGU – Keluhan dokter spesialis dan pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kotamobagu, terkait Palang Portal Otomatis yang terpasang dipintu masuk dan pintu keluar rumah sakit Kotamobagu terus menjadi polemik.
Dimana adanya portal otomatis dokter spesialis dan pegawai RSUD kotamobagu merasa sangat terganggu, dikarenakan untuk melintasi portal otomatis, Mobil Ambulance, pegawai dan dokter harus berhenti dan mebayar retribusi masuk terlebih dahulu baru bisa masuk. Sementara dikeseharian pegawai dan dokter harus cepat untuk menyentuh pasien yang ada di rumah sakit, namun harus terhenti juga dengan portal otomatis.
Menyikapi polemik antara RSUD dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kotamobagu. Senin, (17/12/2018) Wakil Wali kota Kotamobagu Nayodo Koerniawan SH, mengunjungi RSUD Kotamobagu.
Dihadapan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kotamobagu, Nasli Paputungan dan KTU RSUD, Rutman Lantong. Nayodo Koerniawan mengatakan. Salah Satu dibagunnya rumah sakit ini, yaitu untuk mengurangi angka kematian. Untuk persoalan retribusi tolong dibicarakan baik-baik, apakah pegawai dan dokter harus dibebaskan dari biaya parkiran, atau harus membayar itu teknis, segera dibicarakan baik-baik.
“kalaupun pegawai dan dokter RSUD harus membayar retribusi parkir atau tidak itu teknis. Atau Pegawai dan dokter diberikan saja tanda berupa ID Card, biar mereka tak terhambat dengan portal otomatis, karena mereka harus cepat melayani pasien. Namun itu teknis dan harus dibicarakan baik-baik”, kata Nayodo.
Lanjutnya, mobil ambulance harus ada jalur bebas tersendiri, portal yang ada saat ini tak ada jalur kusus ambulance. Coba lihat rumah Sakit Malalayang, mereka menyediakan jalur khusus untuk ambulance. Untuk pengaturan portal diatur baik-baik, dan mobil ambulance harus ada jalur khusus.
“mobil ambulance harus ada jalur sendiri dan tak bisa dihalangi, bagaimana teknisnya nanti mobil ambulance harus ada jalur khusus. Sedangkan lampu merah saja yang terpasang diperempatan mobil ambulance tak perduli, dikarenakan mobil ambulance itu harus menyelamatkan nyawa pasien”, kata Nayodo.
“Saya berharap persoalan ini dapat dibicarakan baik-baik. karena saya tau kadis Dishub dan KTU RSUD Rutman Lantong punya niat yang baik, untuk Kota Kotamobagu”,tambahnya
Diketahui Kadis Perhubungan Kotamobagu, Nasli Paptungan dan KTU RSUD Rutman lantong, usai mendengar penyampaian sekaligus saran Wakil Walikota, akan secepatnya membicarakan dan dilakukan pertemuan antara Dishub dan RSUD Kotamobagu.