Irwanto: kurangnya ketersedian obat di Boltim
PortalBMR, BOLTIM – Petani Padi di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) masa panen pertama tahun 2019 merugi. Hal tersebut dikarenakan, hama ulat batang dan mentek. Irwanto Mopiyo petani Togid, Kecamatan Tutuyan, Kabupaten Boltim, Sulawesi Utara mengatakan panen pertama merugi Rp 5 juta rupiah.
Munurut dia, kerugian yang dialaminya tahun ini, disebabkan padi banyak diserang hama dan kurangnya ketersedian obat di Boltim. Lahan satu hektar biasanya menghasilkan beras hingga 2,5 ton, sekarang hanya 800 kilogram (KG).
Sementara untuk pengeluaran anggaran mulai dari tanam, bajak hingga panen Rp 8,5 juta rupiah, dan kini hasil panennya hanya 800 kilogram. Jika diberikan ke pemilik lahan 400 kilogram, dan biaya gilingan 100 kilogram. Sisanya bersih 300 kilogram.
“Jika kami tidak akan panen, akan lebih rugi lagi,” ujar Irwanto Mopiyo, Rabu (15/5/2019).
Kata dia, atas hasil panen ini, modal tidak balik, malahan merugi. Penyebabnya hama ulat batang dan mentek. Hingga sekarang obatnya belum lengkap untuk membasmi.
Rifandi Mamonto (36), petani Togid mengatakan, kemungkinan bulan depan akan panen. Mudah-mudahan hasilnya akan jauh lebih baik dibandingkan panen bulan ini.
“Saya berharap hasil panen satu hektar bisa capai 2-3 ton,” ujar Rifandi Mamonto.
Ia menambahkan, lahan sawah di Togid diperkirakan mencapai 72 hektar. (Rm)