Foto: Lokasi Pasar Senggol Kotamobagu Merambat Hingga ke Pingiran Got Rumah Sakit

Cerita Pedagang, Pasar Sengol Kotamobagu Tahun 2019 Amburadul

Usna: jangan hanya ingin memperbanyak lapak pada akhirnya  pedagang disusahkan

Cakar: 1 orang memili 75 hingga 100 lapak senggol

PortalBMR, KOTAMOBAGU – Pasar Senggol yang sudah menjadi tradisi untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah, kini telah selesai. Tahun 2019 ini panitia Pasar Senggol Disperindag Kotamobagu menempatkan lokasi pasar senggol di eks Rumah Sakit Bolmong Datoe Binangkang, yang bungunan rumah sakit tersebut sebelumnya sudah diratakan dengan tanah.

Kini pasar senggol telah berakhir, namun cerita dari pedagang yang mempunyai lapak dilokasi pasar senggol, hingga saat ini masih saja menyesali dengan panitia pelaksana.

Senin, (3/6/2019) ibu Usna salah satu pedagang menyesali pengaturan lapak oleh panitia, menurutnya pasar senggol kali ini amburadul, panitia hanya mau mengambil untung saja dan tidak memperhatikan pedagang.

“yang lalu kita diberi ukuran 120 x 4 meter dengan harga kalau tidak salah dikisaran Rp, 275,000. Namun  senggol kali ini kita mendapatkan ukuran lapak 1×3 meter dengan harga Rp, 450.000. dari ukuran saja kita sudah rugi, ditambah lagi kita harus mengorbankan ukuran papan, dari 4 meter menjadi 3 meter, ini sangat menyusahkan kita, jangan hanya ingin memperbanyak lapak pada akhirnya  pedagang disusahkan” kata Usna (62) pedagang asal langowan Kabupaten Minahasa

Lanjutnya, kami pedagang juga masih didatangi yang  mengatasnamakan petugas agar membayar. Mulai dari jasa kebersihan 50 ribu, Pemadam 50 ribu, dan biaya listrik 200.

Cerita yang sama juga datang dari pedagang lokal pasar serasi bapak Cakar; dikatakan, proses pendaftaran kemarin dirinya termasuk pendaftar lokal yang paling awal mendaftarkan diri di kantor Disperindag Kotamobagu untuk mendapatkan lapak senggol.

“saya termasuk pendaftar lokal paling awal mendaftarkan diri di kantor disperindag Kotamobagu, namun panitia tidak memperlihatkan Dena lokasi lapak untuk kami pilih, kami hanya dimintai foto copy KTP saja dan disuruh menunggu, pada akhirnya saya dapat paling belakang, aneh sekali panitia ini,” kesal Cakar.

Dugaan cakar kanopi yang terpasang dipasar senggol paling depan sudah dikapling-kapling. Dirinya menuturkan ada 1 orang yang memiliki 75 lapak hingga 100 lapak.

“bayangkan 1 orang memiliki 75 lapak hingga 100 lapak, mereka itu yang sudah menguasai lapak senggol yang paling depan, sehingga kita pedagang lokal tak banyak memiliki lapak dilokasi paling depan” jelas Cakar.

Dirinya berharap kedepan, bila pasar senggol masih tetap dipertahankan sebagai tradisi menyambut hari raya idul fitri. Agar Pemerintah Kotamobagu menata kembali panitia yang ada, agar lebih baik.

Check Also

Diduga Oknum Ketua KPU Tidak Netral Paslon NK-STA Walk Out

PortalBMR KOTAMOBAGU – Terkait posisi podium pasangan NK-STA ditempatkan di bagian paling belakang Dalam debat …

Tinggalkan Balasan