PortalBMR, BOLTIM – Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM (Disperindagkop dan UKM) anggarkan kembali Rp457 juta untuk pembangunan Pasar Pondabo di Desa Tutuyan, Kabupaten Boltim, Sulawesi Utara.
Walaupun kondisi pasar Pondabo, tidak maksimal beroperasi. Namum Pemerintah Boltim, masih tetap anggarkan pembangunan paving blok sebesar Rp457 juta rupiah.
Sekarang Pasar Pondabo, hanya ditempati dua orang pedagang yang masih berjualan. Salah satunya Warni Potabuga (42).
“Pasar ini mati. Sebab tinggal dua orang yang masih bertahan untuk berjualan,” ujar Warni Potabuga, Rabu (26/6/2019).
Kata dia, pemerintah harusnya memikirkan, untuk menyakinkan kembali pedagang, yang sudah tidak berjualan lagi. Bukan terus membangun, namun pikirkan masalah pedagang.
Jika memang persoalan ini, tidak dipikirkan Pemerintah Daerah. Kemungkinan besar Pasar Pondabo akan tutup ke tiga kali.
“Kami sudah dua kali pindah. Jangan sampe ketiga kali,” ujar Warni lagi.
Lanjut dia, tiap tahun pasar Pondabo ini, terus dibenahi, sehingga hanya menghamburkan uang rakyat. Tahun lalu Rp900 juta penambahan 10 kios. Dua tahun lalu penimpunan tanah Rp900 juta. Belum lagi anggaran gedung ini.
Salim Hasan (43), pemerintah harus tertibkan dulu pedagang yang berjualan di pinggir jalan Trans Sulawesi. Agar pasar Pondabo bisa normal proses jual beli.
“Pedagang di sini sudah pindah. Karena mereka merasa pemerintah tidak maksimal tertibkan pasar kilat,” ujar Salim Hasan.
Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM (Disperindagkop dan UKM), Ramlah Mokodompis mengatakan, memang akan berkoordinasi dengan instansi lain, untuk masalah penertiban pedagang.
“Saya usahakan, setelah pembangunan paving blok. Pasti pasar Pondabo normal,” ujar Ramlah Mokodompis.
Kalau memang, pasar Pondabo sudah tinggal dua pedagang. Maka dinas akan turun cek langsung dan menayakannya. (Yopi)