Program Upsus Siwab Boltim Masih Belum Maksimal

PortalBMR, BOLTIM – Program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) Pemerintah pusat yang dikembangkan Dinas Pertanian Bolaang Monggondow Timur (Boltim) masih belum maksimal.

Pasalnya karena kurangnya petugas Siwab, bahkan petugas yang melayani tujuh kecamatan dengan 5.300 ekor sapi. Terdiri dari 3.500 ekor betina dan 1.800 jantan kewalahan dikarenakan berjumlah 2 orang saja.

Menurut Kepala Bidang (Kabid) Peternakan DR.Mochamad Insani Di Dinas Pertanian petugas yang tahu IB (Inseminasi Buatan) dan Siwab di Boltim berjumlah 2 orang, “Karena mereka disekolahkan oleh Pemerintah Daerah,” ujarnya, Senin (17/6/2019).

Untuk ke depannya nanti akan ada dua orang lagi, yang akan diutus sekolah. Meski Idealnya satu kecamatan satu orang. Sehingga program ini berjalan dengan baik.

Walaupun, hanya dua petugas lapangan di Boltim. Tapi mampu mencapai target tahunan dari Provinsi Sulawesi Utara 50 IB dan 50 bunting secara alami.

Pencapaiannya Dinas Pertanian Boltim hingga Juni 2019 untuk ID 61 dan bunting alami 73 sapi betina.

Selain itu juga petugas mengalami kendala, yakni obat perangsang birahi sapi. Hal ini diperlukan, karena membantu sapi untuk suntik ID. Gunakan ID prosesnya hanya tiga hari sedangkan alami 21 hari.

Alat yang digunakan untuk program Siwab yakni straw (sel sperma di dalam alat ini 2,5 sampai 5 juta). Alat tersebut harus diminta ke Provinsi Sulut. Sudah diminta 100 straw.

Sementara itu kepala Seksi bidang Peternakan Rahman mengatakan, sudah ada beberapa desa yang telah dilaksanakan ID dan Siwab

Paret, Tombolikat, Tomsel, Purworejo Timur, Sumber Rejo, Liberia, Liberia Timur, Tutuyan dan Tutuyan II.

Paling banyak pemilik sapi meminta Siwab sapi Bali, Simmental dan Limousen.

Tujuan Siwab, menghasilkan sapi unggul, mempercepat jumlah populasi sapi di Boltim dan keterseidan daging di Boltim tercukupi.

“Kami sekarang tinggal memantau perkembangan sapi baik ID maupun alami,” ujar Rahman.