PortalBMR, KOTAMOBAGU – Pemanfaatan lahan tudur untuk menopang kebutuhan pasar di Kotamobagu sangat menjanjikan. Buktinya Lahan tidur yang masih tersedia di empat kecamatan yang ada di Kotamobagu mulai dipotensikan.
Misalnya Kotamobagu Selatan ada beberapa warga mulai memanfaatkan lahan tidur dengan menanam bawang merah. Yakni, Hi. Arzat, Sugirato Yunus, Hi, Pian, Muljadi Paputungan, Bob Paputungan, Papa Agung, Akbar, Hasan Aljiufri, dengan total luasan lahan kurang lebih 8 ha.
Untuk Kotamobagu timur, ada mama putri, Andi tungkagi, papa agung,, dengan luasan lahan kurang lebih 7 ha, Begitu juga Kotamobagu Barat, ada Hendara Manopo, pak Basol, dengan lahan kurang lebih 3, ha.
Namaun, menjadi kendala bagi warga yang saat ini memanfaatkan lahan tudur tersebut sangat membutuhkan suport dari pemerintah Kotamobagu,
“Saat ini kami hanya menggunakan dana pribadi. Kami sangat berharap ada dukungan suport dari pemerintah Kotamobagu, dalam hal ini dinas pertanian. Selama ini kami tidak pernah mendapatkan bantuan bibit atau obat-obatan, mereka (dinas pertanian) hanya datang foto-foto saja, alhasil tak pernah ada bantuan”, ujar salah satu petani bawang yang enggan menyebutkan namanya. Kamis, (21/5/2020)
Lanjutnya, kelompok kami petani bawang merah saat ini di tiga kecamatan dalam sekali panen, bisa mencapai 90 ton bawang merah dalam tiga bulan sekali.
“Saat ini Kami sudah didatangi investor bawang merah dari Enrekang, Sulawesi Selatan, mereka siap berinvestasi di Kotamobagu”, ujarnya
Dengan potensi lahan yang subur di Kotamobagu, kelompok petani bawang merah ini sangat berharap ada dalam naungan dinas pertanian.
“Kami sangat berharap dinas terkait bantu kami petani bawang merah yang ada di Kotamobagu, banyak warga saat ini yang ingin mengembangkan lahan tidur mereka, dengan menanam bawang merah. Sangat disayangkan, jika kami petani bawang merah di Kotamobagu dalam naungan investor dari luar daerah”, tambahnya
Dengan adanya harapan petani bawang merah, awak media akan terus berupayam mengkonfirmasi kepada dinas terkait.