PortalBMR, KOTAMOBAGU – Pedagang kecilpun ikut ambil bagian dalam bisnis Right Fried Chicken (RFC). Resep dan proses pembuatannya diadaptasi. Meski lebih sederhana, namun usaha ini lumayan menjanjikan. Keuntungan bersihnya pun bisa mencapai belasan hingga puluhan juta per bulan.
Penikmat fried chicken yang tak pernah surut mendatangkan rezeki tersendiri bagi para pedagang ayam goreng tepung atau diracik dengan menggunakan sambal khas sebagai topyng. Masyarakat ekonomi bawahpun bisa mencicipi menu ini dengan harga lebih ekonomis. Meski tak mengusung nama franchise dan mengelola sendiri, usaha bisa laris dan bertahan lama.
Salah satu contoh sukses adalah pedagang fried chicken Ariesty Nindy Mokoginta, warga Desa Pontodon, Kecamatan Kotamobagu Utara.
Meski terbilang baru menggeluti usaha ini, Nindy mampu meraup omzet yang lumayan besar dalam sehari.
“Saya baru membuka usaha ini sejak tanggal 25 Juni 2020. Awalnya sih. hanya coba-coba. Tapi karena banyak peminat maka wajib dong ditekuni,” ujarnya.
Lanjut Nindy, RFC buatannya terbagi 3 varian, masing-masing Ayam Crispy, Ayam Geprek, Chicken Pop. Selain menu ayam tersedia juga adaTempe Crispy.
“Modal awal sekitar tujuh jutaan, omzet dalam sehari berkisar Rp250 ribu. Itu sudah bersih,
apalagi yang kerja hanya saya sendiri karena belum ada karyawan sebab usaha ini baru dirintis,” kata Nindy.
“Pokoknya Right Fried Chicken ini Saya sajikan spesial buat semua masyarakat pecinta kuliner ayam goreng. Dan pastinya, sekali cicipi ayam goreng buatan Saya, pasti susah Move On,” imbuhnya. (*)