Robianto: “Sesuai hasil LPSE Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR), Pemenang paket tersebut adalah PT Hanum Bangun Nusantara”
PortalBMR, BOLTIM – Proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi Dataran Kotamobagu tepatnya di Desa Bangunan Wuwuk, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) yang menggunakan dana Puluhan miliar dari Pinjaman Hibah Luar Negeri (PHLN) sebesar, Rp 44.858,217,00., diduga dikerjakan oleh PT “Siluman”
Sesuai hasil LPSE Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR), Pemenang paket tersebut adalah PT Hanum Bangun Nusantara. Sehingga diduga PT Nusantara Maju Jaya yang mengerjakan proyek jaringan irigasi di Boltim dan Kotamobagu adalah PT “Siluman”, tidak sesuai dengan pemenang pengumuman tender yang tertera dalam LPSE PU-PR.
Hal tersebut membuat ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Masyarakat Peduli Rakyat (Gempur) meminta kepada kejaksaan Tinggi Sulut dan Kejari Kotamobagu sebagai locus, untuk menindaklanjuti dugaan PT “siluman” dalam melaksanakan pekerjaan tersebut, guna meminimalisir kerugian negara.
“Saya meminta Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulut, serta Kejari Kotamobagu sebagai locus wilayah segera menindaklanjuti temuan ini, guna meminimalisir kerugian negara. Jika ini benar perusahan ‘siluman” bukan pemenang tender sesuai terlampir di LPSE kementerian PU-PR, maka wajib di proses secar hukum”, tegas Robianto Suid. Senin, (09/11/2020)
saat yang sama, dihubungi PT. Nusantara Maju Jaya Rismon Kaumbur sebagai pelaksana pekerjaan tersebut melalui telfon, aktif tapi tidak diangkat. Selanjutnya awak media menghubungi Tedy ST, MT, sebagai PPK dalam proyek tersebut. Terkait PT “Siluman” Tedy menyampaikan itu issu sudah lama.
“memang ada kabar-kabar hoaks, bukan baru sekarang, sudah puluhan orang, yang mungkin ada orang-orang tertentu sampai sekarang saya juga belum tau yang ingin memanfaatkan situasi, jadi keliatan ini delik penipuan, memanfaatkan situasi katanya mo take over proyek ini, ambil alih Supkon, pada akhitrnya kita harus mengkonfirmasi kepada pemenangnya yang sah, kita sebagai PPK bertugas mengkonfirmasi dan mengkelirkan ini cerita, ceritanya ini sudah lama bergulir sejak masih proses lelang, hingga sudah ada pemenang, tapi mereka masih mencari-cari kesempatan untuk melakukan penipuan”, ucap Tedy,
Lanjutnya, kenapa saya bilang penipuan karena apa,,? dorang membuat wacana bahwa proyek ini akan di take over diambil alih secara supkon atau apalah, untuk menjebak, sekiranya ada orang yang terjebak untuk dimintai uang terlebih dahulu, sampai sekarang saya juga heran, proyek ini sudah kerja.
“yang benarnya adalah, dari saat pelelangan mereka sudah KSO, KSO ini perusahan PT Hanum Bangun Nusantara dengan dua perusahan kecil, sehingga nama KSO itu dibikin satu nama Nusantara Maju Jaya, makanya dibelakangnya ada KSO (Kerja Sama Operasi), kontraknnya sudah dari bulan juni lalu, karena memenui syarat saya proses, akhir bulan juni sudah tanda tangan kontrak. Memang nama perusahan lead form, KSO ada leader form perusahan pemimpin baru ada supkon-supkonnya, memang leader form perusahan besarnya PT. Hanum Bangun Nusantara, tapi karena KSO diberikan nama Nusantara Maju Jaya”, jelasnya.
Pun-disampaikan, tolong jangan tertipu dengan berita hoaks yang ingin memanfaat situasi, kalau ada yang terjebak, pasti mereka akan meminta uang, tambah PPK Tedy ST.MT.
Hingga berita ini dipublis, PPK Tedy ST.MT, belum bisa membuktikan bukti kontrak KSO PT. Nusantara Maju Jaya dengan PT. Hanum Bangun Nusantar. Diketahui, terpampang papan proyek pengumuman pekerjaan namun tidak mencantumkan nama pemenang perusahan paket pekerjaan sesuai LPSE Kementerian PU-PR, yakni, PT. Hanum Bangun Nusantara. (rus/tim).