PortalBMR, KOTAMOBAGU – Langkah antisipatif terus dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) guna menekan gagal tumbuh anak balita akibat kekurangan gizi kronis pada 1.000 hari pertama kelahiran atau stunting.
“Seperti halnya pemantauan ibu hamil oleh bidan di desa maupun kelurahan, terutama bagi ibu hamil yang beresiko tinggi,” kata Kepala Dinkes Kotamobagu dr. Tanty Korompot, saat ditemui di Kantornya, Senin 15 Maret 2021.
Menurutnya, penanganan stunting saat ini sudah secara global, artinya terintegritas dan paripurna. Dimana berdasarkan data Dinas Kesehatan angka stunting di Kotamobagu pada tahun 2020 sebanyak 208 balita atau berada pada angka 5,09 persen dibawah angka secara nasional sebesar 20 persen.
“Jadi banyak hal yang dilakukan untuk langkah pencegahan ini. Ada konseling sebelum memasuki pernikahan baik di Kantor Agama maupun Dinas P3A, pemberian tablet FE untuk persiapan kehamilan serta ada juga pemberian vitamin A untuk anak-anak,” tandasnya