Syaril: Diujung Jalan Kelihatan, Merokok Dalam Kawasan RSUD Dibiarkan
PortalBMR, BOLMONG – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Syaril Mokoagow mengklarifikasi beredarnya video di group WhatsApp. Dimana dirinya termasuk dalam video tersebut nampak ricuh di kawasan Rumah Sakit’ Umum Daerah Kota Kotamobagu bersama dengan Kabid Keamanan dan Ketertiban Umum Satpol PP Kota Kotamobagu.
Disampaikan, awal mula hanya soal merokok yang jadi penyebab hingga nampak sedikit ricuh seperti dalam video, saat itu saya bersama keluarga baru keluar dari blok RSUD usai melihat ibu mertua yang lagi dirawat.
“saya bersama saudara saya barusan keluar dari ruang blok pasien (ibu mertua) yang lagi dirawat, sambil berdoa ada perubahan dalam perawatan saya bersama saudara saya berjalan keluar mencari tempat memikirkan langka selanjutnya perawatan jika dibutuhkan. Saya dengan saudara menuju ujung jalan kawasan RSUD, yang memang dikawasan kami tempati itu tidak ada tanda-tanda pemberitahuan dilarang merokok. Di ujung jalan itulah saya dan saudara saya merokok (Bukan di depan ruangan IGD)”, ucapnya.
Pun disampaikan, tiba-tiba ia dan saudaranya yang lagi merokok didatangi satpam dengan nada yang tidak mengenakan.
“Kita kordinator satpam disini, ngoni perokok capat buang, disini nimboleh merokok, dengan nada keras, sambil merekam aksinya, nampak seperti yang ada di video. Saya mendukung bahkan support tugas mereka, tapi jagan dengan cara-cara seperti itu, dengan nada-nada keras yang tidak mengenakan, apa lagi kepada pengunjung yang lagi pusing memikirkan kondisi pasien, cara seperti itu sangat berbahaya (rawan konflik), beruntung saya dan keluarga bisa terkendali saat itu” ujarnya.
Dijelaskan, pengawasan yang dilakukan oleh satpam juga tidak merata kepada pengunjung RSUD, meski tak ada tanda larangan dilarang merokok, saya diujung jalan dianggap melanggar aturan dan didatangi dengan nada kurang mengenakan.
Usai ricuh, kurang lebih tiga jam saya memantau pengawasan yang dilakukan oleh satpam di RSUD, ternyata tidak maksimal. Saya pantau ada juga yang merokok yang tepat dalam kawasan ada larangan dilarang merokok. Namun setelah disampikan ke koordinator satpam yang lagi duduk ditiang bendera sambil memainkan hendphonenya, namun ia hanya diam dan tidak melakukan tindakan apa-apa.
“Kalau menerapkan aturan jangan pilih kasih, saya bersama saudara saya diujung jalan anda bisa lihat, di dalam kawasan ada yang merokok, bahkan sudah bantu diberitahukan ada yang merokok pak kordinator satpam itu hanya diam, tidak melakukan tindakan apa-pun.”, Jelasnya.
Saya menduga pak koordinator satpam itu cari sensasi saja (memilih orang) dengan cara melarang merokok sesuai aturan RSUD menggunakan handphone, biar kelihatan tegas dan keren.
“Sudahlah, ndk perlu cari sensasi dan memilih-milih orang untuk dilarang merokok menggunakan handphone. Mendingan lakukan tugas dengan cara-cara yang santun, termasuk berkata yang baik, apa lagi di wilayah seperti itu sangat rawan, karena psikologis pengunjung berbeda-beda, beruntung saya bisa mengendalikan emosi keluarga” tandasnya.