PortalBMR, SULUT – Wakapolda Sulawesi Utara Brigjen Pol Johnny Eddizon Isir didampingi Dirlantas Polda Sulut Kombes Pol Robertho Pardede membuka Rapat Kerja Teknis (Rakernis) fungsi lalu lintas tahun 2022.
Kegiatan dilaksanakan di aula Tribrata Polda Sulut, Rabu (8/2/2022), dihadiri oleh pengemban fungsi lalu lintas dari Polda Sulut dan Polres jajaran, serta stake holder terkait antara lain, Dinas Perhubungan dan Jasa Raharja Sulut.
Kapolda Sulut melalui Wakapolda Brigjen Pol Johnny Eddizon Isir mengapresiasi dan menyambut baik pelaksanan rakernis ini.
“Kegitian ini disamping sebagai upaya untuk mengevaluasi kinerja fungsi lalu lintas sepanjang tahun 2021, juga menjadi momentum penting sebagai sarana belanja masalah agar kita dapat menghadapi tantangan tugas yang akan kita hadapi sepanjang tahun 2022 yang sedang kita jalani saat ini,” ujarnya.
Perkembangan transportasi di tengah mewabahnya covid-19 dan masuk gelombang tiga penyebaran varian omicron ini katanya, mengalami perubahan dari semua aspek.
“Hal ini perlu diikuti dengan inovasi dan kinerja Polri khususnya Polantas, sehingga mampu mengantisipasi segala dampak terhadap dinamika gangguan kamseltibcar lantas terlebih seperti beberapa kasus laka lantas yg viral saat ini sekaligus turut mencegah penyebaran covid-19 tersebut,” jelas Brigjen Pol Johnny Eddizon Isir.
Pada kesempatan itu, Kapolda Sulut melalui Wakapolda juga menyampaikan terima kasih atas dedikasi dan kinerja jajaran fungsi lalu lintas yang telah berperan aktif dalam Operasi Lilin Samrat 2021 sehingga pengamanan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 berjalan dengan aman dan lancar.
“Terima kasih atas berbagai program inovasi yang sudah diberlakukan oleh jajaran fungsi lalu lintas dalam mewujudkan Polri yang lebih Presisi, antara lain seperti program tilang elektronik berbasis e-tle, sim online, samsat online, dan satpas prototype,” katanya.
Wakapolda juga berpesan agar personel lalu lintas sebagai etalase Polri, mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Dalam bertugas jangan sekali-kali mengecewakan dan menyakiti hati masyarakat, karena dampaknya akan berpengaruh terhadap citra polisi secara institusi, apalagi di tengah cepatnya perkembangan arus informasi di media,” pesan Wakapolda Sulut.