PortalBMR, BOLMONG – Penjabat Bupati (Penjabup) Bolaang Mongondow (Bolmong) Limi Mokodompit, menghadiri sekaligus membuka Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Sekolah Menengah Atas (SMA) se-Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Kamis 6 Oktober 2022, berlangsung di Gedung Bagas Raya Yadika, Desa Kopandakan II.
Dalam sambutannya, Limi Mokodompit mengatakan MKKS ini sangat penting dan strategis untuk dilaksanakan, karena disamping memiliki tujuan mengembangkan dinamika sekolah agar lebih kreatif, juga memperluas wawasan dan pengetahuan kepala sekolah, dalam upaya mewujudkan sekolah efektif dan sekolah yang sukses.
“Keberadaan forum musyawarah kerja kepala sekolah ini, merupakan bukti bahwa para kepala sekolah di Provinsi sudah berpikir lebih maju,” kata Limi.
Limi menerangkan, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di segala bidang, mengharuskan adanya perubahan fungsi dan peran kepala sekolah, sehingganya melaului forum ini harus saling berkoordinasi mengikuti perkembangan dunia pendidikan serta mengembangkan keprofesian yang berkelanjutan sekaligus sebagai wahana berhimpun, bersosialisasi dan saling tukar informasi, dalam rangka meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan.
“Kepala sekolah dituntut untuk semakin kompetitif dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat, sehingga dibutuhkan kepala sekolah yang aktif, kreatif, inovatif, proaktif dan mampu memberikan perubahan yang signifikan,” terang Limi.
Orang nomor satu di Kabupaten Bolmong itu juga berharap forum ini jangan hanya gemerlap pada saat pelaksanaan musyawarah, tetapi diharapkan lebih kepada tindaklanjut hasil musyawarah hari ini, untuk diterapkan di lingkungan sekolah masing-masing.
Ia menambahkan kepala sekolah agar dapat bekerja sama dengan para guru sebagai tim kerja, dengan menekankan enam poin yang harus diperhatikan, yaitu membuat program sekolah, pengorganisasian sekolah, pengoperasian sekolah, menjalin komunikasi sekolah, menata kepegawaian sekolah, dan mengatur pembiayaan sekolah.
“Saya berharap kepala sekolah dapat memotivasi para guru untuk berani keluar dari kebiasaan lama, dengan cara merubah paradigma yaitu bukan lagi dengan cara transfer of knowledge atau transfer skill, melainkan lebih kepada penekanan untuk menggerakkan, memotivasi,
menjembatani dan memfasilitasi, agar peserta didik tergerak untuk melakukan berbagai kegiatan positif,” pungkasnya