PortalBMR KOTAMOBAGU – Pertambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) di wilayah hukum polres Kotamobagu masih saja terus beraktivitas. Selasa 31 Oktober 2023 Pukul 13.00 wita telah terjadi longsor di dalam lubang galian tambang emas ilegal lokasi Lingkobungon desa Tanoyan selatan Kecamatan Lolayan Kabupaten. Bolmong diduga milik dari pengusaha Hi. NINONG SIPATUO. Atas kejadian tersebut masih ada aktivitas PETI.
Dikatahui, kejadian penambang emas tanpa ijin PETI ini berada di kabupaten Bolmong, namun secara hukum, wilayah tersebut masuk dalam wilayah hukum Polres Kotamobagu.
Informasi nama-nama korban tertimbun didapat tim media yakni;
1. Nama:
– Randi Paputungan
– Umur : 30 tahun
– Pekerjaan : Penambang
– Alamat : Desa Bakan Kec. Lolayan Kab. Bolmong
2. Nama :
– Penjito Van Gobel,
– Umur : 23 tahun
– Pekerjaan: Penambang
– Alamat : Desa Mopusi Kec. Lolayan Kab. Bolmong
3. Nama :
– Leo olii,
– Umur : 19 thn,
– Pekerjaan : Penambang
– Alamat : Desa Mopusi Kec. Lolayan Kab. Bolmong
4. Nama :
– Abing Mamonto
– Umur : 27 tahun
– Pekerjaan: Penambang
– Alamat : Desa Mopusi Kec. Lolayan Kab. Bolmong
5. Nama :
– Isa Kunsi
– Umur : 40 tahun
– Pekerjaan : Penambang
– Alamat : Desa Mopusi Kec. Lolayan Kab. Bolmong
6. Nama :
– Onal Pakaya
– Umur : 33 tahun
– Pekerjaan : Penambang
– Alamat : Desa Mopusi Kec. Lolayan Kab. Bolmong
7. Nama :
– Andi Apande,
– Umur : 20 thn,
– Pekerjaan : Penambang
– Alamat : Desa Ibolian Kec. Dumoga Tengah Kab. Bolmong
8. Nama :
– Herman
– Umur : 40 tahun
– Pekerjaan : Penambang
Alamat : Desa Adow Kec. Pinolisian Kab. Bolsel
9. Nama :
– Melki Kunsi
– Umur: 29 tahun
– Pekerjaan : Penambang
– Alamat : Desa Mopusi Kec. Lolayan Kab. Bolmong
10.Nama :
– Tun Makalalag
– Umur : 50 tahun
– Pekerjaan : Penambang
– Alamat : Desa Mopusi Kec. Lolayan Kab. Bolmong
Kejadian tersebut disaksikan oleh
– Nama : Tian Mamonto
– Umur : 18 tahun,
– Pekerjaan : Penambang
– Alamat : Desa Mopusi Kec. Lolayan Kab. Bolmong
Adapun Kronologis kejadian, Menurut keterangan saksi menerangkan bahwa saksi bekerja di lubang galian tambang emas milik dari. Hi. NINONG,
Pada saat itu saksi berada di dalam lubang sementara bekerja mengkait material emas ( Rep ) di posisi kedalaman sekitar 70 meter yang saat itu Rep dikeluarkan dari lorong (majuan) tiba-tiba saksi melihat tanah di depan jarak sekitar 3 meter tanah perlahan-lahan sudah mulai bergerak ambruk sehingga saksi langsung keluar dari dalam lubang memberitahukan kepada pamannya a.n. Irwan Apande
Mendengar penyampaian dari saksi a.n. Irwan Apande langsung mengecek kedalam lubang, melihat lubang sudah ambruk sementara di dalam lubang ada 10 orang tertutup dengan tanah longsoran, kemudian saksi dan a.n. Irwan Apande langsung memanggil masyarakat untuk membantu menggali lubang dan mengevakuasi 10 orang korban yang tertimbun
Upaya evakuasi korban terus dilakukan, Pada pukul 21.00 wita 10 orang korban tertimbun berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat.
Atas Kejadian PEtI diwilyah hukum polres Kotamobagu. Kasat reskrim polres Kotamobagu Iptu Anugrah Ari Pratama saat dihubungi media membenarkan ada kejadian tersebut. “Ada kejadian tapi tidak ada korban, belum bisa melakukan tindakan karena tidak ada Korban”, jelasnya.
Disinggung terkait penindakan hukum adanya aktivitas PETI kasat Reskrim Iptu Anugrah Ari Pratama enggan menanggapinya.
Kejadian tersebut membuat Ketua DPC LASKAR ANTI KORUPSI INDONESIA (LAKI) Indra Mamonto angkat bicara. Wilayah hukum polres jangan hanya diam, Aktivitas PETI ini sangat jelas.
“Saya meminta Polres Kotamobagu menangkap dan memproses hukum oknum pemilik lahan dan pengusaha aktivitas PETi. Sangat jelas ada aktivitas PETI yang hampir merenggut 10 nyawa manusia,”tegasnya.
Jika tidak ada penindakan hukum yang tegas maka tidak heran aktivitas PETi diwilyah hukum polres terus berjalan.
“Sangat jelas kejadiannya, jika tidak ada penindakan hukum, saya menduga aktivitas PETi diwilyah hukum polres sengaja dibiarkan untuk kepentingan oknum. Jika tidak ada oknum yang membackup PETI, penindakan hukum kepada oknum pelaku PETI pasti sudah berjalan. Sangat aneh, ada kejadian dilokasi PETI tapi belum nampak penindakan hukum kepada oknum pengusaha PETI yang hampir memakan korban. Apakah nanti sudah ada korban baru ada penindakan hukum,,?,” jelasnya.
Pun saya meminta Polda Sulut dapat melakukan monitoring sekaligus instruksi penindakan hukum yang tegas terkait oknum yang diduga melakukan aktivitas PETI di seluruh jajaran polres. Tambahnya.