Vonis Pasien RGL Positif Sakit HIV dr. Aqbar di Rumah Sakit Kinapit Bakal Dipolisikan

PortalBMR KOTAMOBAGU – Sudah jatuh tertimpa tangga, itulah kata pepatah yang di alami keluarga yang berjuang menyelamatkan anak mereka yang sedang sakit.

Keluarga besar TL yang beralamat di Kotamobagu harus menerima Vonis diagnosis sakit anaknya inisial RL dari dokter di Rumah Sakit Kinapit yang ada di Kotamobagu mengalami sakit HIV. Mendengar perkataan dokter bahwa anak mereka positif HIV, kedua orang tua pasien bak disambar petir.

Kepada redaksi PortalBMR.com. Kamis, 9 januari 2025 Kepala keluarga TL (orang tua pasien inisial RGL) menjelaskan apa yang keluarga mereka alami.

Dikisahkan, pada bulan september tahun 2024 anak mereka RGL sedang mengalami sakit dan harus dibawa ke Rumah Sakit, Pun keluarga putuskan RGL saat itu juga dibawa ke RS Monompia Kotamobagu.

Setelah di RS Monompia, RGL mendapat perawatan dokter RS Monompia dan ditemukan ada cairan di Paru-paru RGL. Setelah mendapat tindakan dari dokter RS Monompia dengan menyedot cairan, pasien RGL mulai membaik dan bisa di pulangkan, sambil berobat rawat jalan.

Namun Setelah perawatan di rumah RGL kembali dibawa ke RS Kinapit pada bulan desember 2024, saat tiba diRS Kinapit RGL langsung mendapat penanganan oleh para perawat dan dokter di RS Konapit, saat itu juga RGL mulai mendapat penanganan termasuk pengambilan darah dan alhasil darah RGL saat diperiksa merupakan jenis golongan  darah O, ucap orang tua RGL.

Dikatakan,, berjalannya waktu perawatan di RS kinapit, tiba-toba kedua orang tua pasien RGL di undang oleh dr Akbar Pontoh

Setelah diruangan, kepada kedua orang tua pasian, dr. Aqbar Pontoh menjelaskan bahwa, pasien RGL anak bapak menderita positif penyakit HIV.

“saat itu, saya dan isteri saya kaget dengan ucapan vonis dr Akbar bahwa anak saya RGL dikatakan positif mengalami sakit HIV,” ucap TL orang tua RGL kepada media.

Lanjutnya, Setelah medengar penjelasa dr Akbar kedua orang tua berinisiatif membawa anak merekan ke RS Prof Kandouw sesuai dengan surat rujukan dari RS Kinapit. Setibah di RS Prof Kandow menado, pasien mendapat perawatan oleh para perawat dan dokter RS Prof Kandouw. Pasien langsung di bawa ke ruang IGD dan pengambilan darah pasien. Setelah dari IGD pasien mendapat ruang perawatan di kelas III Irene C.

“Alhamduliah dalam perwat selama kurang lebih 9 hari anak saya sudah ada perkembangan kesehatannya,” Ucap orang tua RGL

Dijelaskan, dari awal masuk RS Prof kandow anak saya RGL di mintai darah untuk pengecekan jenis darah. Setelah di cek RS Prof Kandouw RGL memiliki jenis dara B. Saat itu, saya dan istri saya menjelaskan kepada dokter RS Prof Kandouw, bahwa jenis darah RGL sesuai dengan pemeriksan di RS kinapit, RGL memiliki dara golongan O

“Pak dok, kata RS kinapit golongan dara pasien RGL adalah darah O, kenapa pemeriksaan jenis darah pasien RGL di RS Prof kandouw RGL bergolongan darah B +, Tapi dokter di RS Prof kandouw mengatakan darah RGL golongan darah B +, dan bukan darah O,” kata orang tua RGL menirukan ucapan dokter RS Prof kandouw.

Selama perawatan di RS Kandouw, orang tua pasien RGL merasa aneh, kenapa anak mereka tidak di tempatkan di ruangan khusus, kalau anak mereka seperti yang di vonis positif penyakit HIV seperti yang dikatakan dr RS Kinapit AP.

“dalam pikiran kami keluarga RGL akan di rawat di tempat khusus, sesuai ucapan dr Akbar bahwa RGL menderita sakit HIV. Buktinya tidak ditempatkan di ruang khusus, RGL di rawat diruang Irene III C,” Ucap TL

Saat menjalani perawatan di RS kandow, RGL hanya mengalami kekurangan HB. Sehingga RGL hanya membutuhkan donor dara jenis darah B. Setelah dipenuhi, RGL kini kembali    sehat dan telah kembali ke kampung halaman di kotamobagu dan menjalani perawatan jalan.

Atas vonis positif RGL mengalami sakit HIV oleh dr Akbar. saat ini keluarga mengalami psikologi dilingkungan dan keluarga karena anak mereka mengalami HIV. Situasi ini yang membuat keluarga tidak merasa nyaman dalam lingkup kekeluargaan dan lingkungan sekitar.

“Saya dan keluarga merasa keberatan dengan vonis dokter RS kinapit dr aqbar yang mengatakan anak saya RGL positif HIV, di lingkungan keluarga kami merasa terasing dan sekan warga menjaga jarak dengan kami keluarga,” ungkapnya.

“Barusan tadi Kamis, 9 januari 2025 saya mendatangi RS kinapit untuk menemui dr Akbar terkait vonis yang awal dia sebutkan kepada saya dan istri saya RGL menderita sakit HIV. Tadi sempat ketemu dr Akbar di RS Konapit, saya tanyakan kenapa anak saya di vonis positif HIV, tapi dr akbar hanya mengatakan itu hasil dari Puskesmas dan pergi,” ucap orang tua RGL

“Saya sangat keberatan Atas penyampaian dr Akbar dan akan membawa persoalan ini ke ranah hukum,”  tegas orang tua RGL dengan penuh kesal.

Saat yang sama dr aqbar Pontoh saat ditemui media di RS Kinapit menyampaikan, apa yang ia sampaikan sesuai dengan hasil pemeriksaan. “Sesuai pemeriksaan hasilnya saya sampaikan kepada orang tua pasien, data hasil pemeriksaan kepada pasien RGL ada tapi kami tidak bisa memperlihatkan.l,” ucapnya.

terkait perbedaan hasil golongan darah ia menjelaskan, kami di RS kinapit tidak memiliki alat pemeriksan darah. ” waktu kami ambil darah ke pasien RGL itu bukan untuk memeriksa jenis darah pasien, tetapi, pengambilan darah itu untuk melihat, apakah ada bakteri dalam darah. jadi kami tidak memeriksa jenis golongan darah pasien, ungkapnya

Menyangkut hasil RS prof kandoiw bahwa pasien RGL bukan memiliki penyakit HIV, dr aqbar meminta hasilnya. ” Kami punya hasol pemeriksaan, kalau RGL tidak sesuai yang saya sampaikan, tunjukan hasil pemeriksaan RGL dari RS Prof Kandouw,” Jelas dr Aqbar Pontoh di RS Kinapit yang turut didampingi dokter lain serta menajemen RS Kinapit.

 

Check Also

Ungkap Oknum Penembakan Anggota Polisi Aktivis Dan Ormas Sulut Apresiasi Kasat Reskrim Polres Bolmong

PortalBMR BOLMONG – Pengungkapan oknum terduga pelaku penembakan kepada anggota polisi Muhammad Daffa Pratama Abdjul …