PortalBMR, KOTAMOBAGU – Terkait dengan Pelayanan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang berkembang di kapling oleh kelompok tukang tab BBM sihingga masyarak lain susah mendapatkan BBM, mendapat tanggapan dari menagemen SPBU Pontodon.
Salah satu kariyawan SPBU pontodon Roly mengatakan SPBU pontodon tidak seperti apa yang sudah diberitakan sebelumnya. Pihaknya sudah menjalankan sesuai dengan SOP.
“SPBU potodon sudah menjalankan sesuai dengan SOP. Jika kejadian yang dialami warga diluar SPBU seperti yang diberitakan harus bayar 100 ribu untuk jatah preman setiap pengisian BBM oleh kelompok tukang tab, itu tidak ada kaitan dengan kami, justru kami meminta aparat hukum untuk menindak oknum yang merusak nama baik SPBU pontodon” jelas rolly. Senin, (17/02/2020) kepada awak media ini.
Saat yang sama babinsa potodon sekaligus security SPBU Pontodon Sarif Laoh juga menyampaikan dirinya siap bertanggung jawab jika ada hal-hal yang terjadi di dalam SPBU.
“sampai hari ini kami terus menerapkan sistem antri, bapak liat saja, kalau dulu ada dua jalur sekarang kami buat satu jalur saja, hal itu untuk pemerataan dalam melayani warga untuk mengisi BBM sekaligus pemberlakuan budaya antri, dan setiab kendaraan kami layani sesuai tangki kendaraan, kami tidak akan melayani tangki modif meski telah mengikuti antrian, semua harus sama. Toh kalau ada permintaan jatah preman 100 ribu oleh kariawan SPBU, saya siap bertanggung jawab dan silahkan ditindak sesuai hukum”, jelas sarif.
Lanjutnya, jika ada hal yang terjadi diluar SPBU itu bukan tanggung jawab kami, pihaknya akan bertanggung jawab penuh jika ada hal yang merugikan warga dalam pelayanan di dalam wilayah SPBU.
“kami sepenuhnya menjalankan tugas pelayanan sesuai dengan SOP. Namun jika ada oknum oknum yang melakukan tindakan dan merugikan warga diluar SPBU, apa lagi sampai ada jatah preman 100 ribu, itu bukan tanggung jawab kami. Karena menagemen SPBU pontodon tidak pernah menerapkan hal tersebut, apa lagi pakai jatah preman, apa lagi SPBU pontodon dilengkapi CCTV, saya yakin kariyawan SPBU tak berani melkukan hal hal yang diluar SOP”, jelasnya.