PortalBMR, BOLMUT – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) dr. Jusnan Mokoginta terus mendapat dukungan doa dalam penanganan serta pelayanan kepada pasien. Baik pasien berstatus ODP, PDP, yang masih harus menunggu hasil swab test.
dr. Jusnan Mokoginta dikenal memiliki karakter yang tak pernah memilih atau membedakan sesama yang lain. Dia dikenal dekat dengan seluruh jajaran instansi yang iya pimpin (Dimas Kesehatan). Baik dilingkungan perkantoran sampai ketingkat kecamatan dan desa.
Terpantau di akun Facebook Jusnan Calamento Mokoginta membagi kisah cerita dalam penanganan pasien. Diman cerita ini menyampaikan pesan. Bahwa, kita tak harus takut untuk menghadapi Pandemi Covid19.
Simak cerita dr. Jusnan Mokoginta di akun Facebook-nya
Baik Aku Terima Tantangan Ini
(Masuk Ke Dalam Ruang Isolasi)
=====================
Setiap kali berkunjung kesini
Selalu ada drama kemanusiaan
Pasien: ‘Pak Kadis kapan torang mo pulang?’
‘Torang so siksa disini. Rupa dipenjara’
‘Masuk kesini pak. Torang mo bacirita’
Jerit warga kita yg diisolasi. Dari jauh
dr : “Okey petugas siapkan APD Lengkap ya. Saya mau masuk langsung kedalam sana untuk berdialog langsung dengan mereka. Siapa yang mau ikut?”. Banyak yg tidak menjawab.
dr: Ditemani 2 Petugas Lab & 2 orang perawat kami melangkah mantap bagai astronout kedalam ruangan Isolasi yg temaram ini
dr: Alhasil warga kita yg diisolasi bisa berdiskusi Bercengkerama dan bisa tersenyum saat dijelaskan tentang masalah Pandemi ini
dr: Malam ini kami berhasil mengambil specimen Swab pada 12 orang orang yg di karantina. Luar biasa kerja Petugas Lab kita. Lancar tanpa ada hambatan berarti.
dr: Sebelum meninggalkan ini ruangan saya menyapa mereka dengan senyum penuh ceria :
dr: “Bapak & Ibu sabar yaa. Swab ini akan segera kami kirimkan. Hasilnya kita tunggu bersama. Apabila hasilnya bagus semua, pasti akan segera pulang kerumah juga semuanya”.
Pantauan media. Catatan ini bisa menjadi inspirasi bagi dinas kesehatan/medis lainnya dalam penanganan pasien, sehingga pasien yang masih dalam masa isolasi tidak merasa sendiri (merasa asing) dan yakin dengan penanganan dilakukan oleh pihak terkait.