PortalBMR, SULUT – Sebanyak 409 siswa atau peserta didik mengikuti Diklat Integrasi Dikmaba TNI AD dan Diktukba Polri T.A. 2021, di Secaba Rindam XIII/Merdeka, Amurang, Minahasa Selatan.
Jumlah tersebut terdiri dari 199 siswa Dikmaba TNI AD Secaba Rindam XIII/Merdeka dan 210 siswa Diktukba Polri SPN Polda Sulut.
Diklat Integrasi tersebut dibuka melalui upacara yang dipimpin oleh Widyaiswara Utama Sespim Lemdiklat Polri Irjen Pol Eki Hari Festyanto, Senin (13/12) pagi, di lapangan upacara Secaba Rindam XIII/Merdeka, Amurang. Ditandai dengan penyematan tanda peserta kepada dua perwakilan.
Upacara turut dihadiri Kapolda Sulut Irjen Pol Mulyatno dan Kasdam XIII/Merdeka Brigjen TNI Wirana Prasetya Budi beserta para Pejabat Utama Polda Sulut dan Kodam XIII/Merdeka.
Sementara itu Komandan Kodiklat TNI AD Letjen TNI AM. Putranto dalam amanat tertulis dibacakan Irjen Pol Eki, mengatakan, Diklat Integrasi dalam bentuk kolaborasi merupakan salah satu faktor penting dalam menciptakan rasa kebersamaan antara TNI AD dan Polri.
“Melalui kegiatan ini, akan membentuk dan mengembangkan kualitas kerjasama dan ikatan batin antara TNI AD dan Polri. Juga bertujuan untuk meningkatkan sinergitas dan soliditas TNI-Polri di lapangan. Dengan sinergitas TNI-Polri yang semakin baik secara tidak langsung akan berdampak pada situasi keamanan dan ketertiban masyarakat,” ujar Irjen Pol Eki.
Kegiatan Diklat Integrasi TNI AD-Polri ini, lanjutnya, akan dilaksanakan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan mulai dari Tamtama, Bintara sampai dengan Perwira.
“Sehingga pada akhirnya akan meningkatkan sinergitas dan soliditas TNI-Polri sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing. Kepada siswa Dikmaba TNI AD dan siswa Diktukba Polri diucapkan selamat belajar dan berlatih, serta tetap patuhi protokol kesehatan,” pungkas Irjen Pol Eki membacakan sambutan.
Diketahui, Diklat Integrasi akan berlangsung hingga 17 Desember mendatang. Dalam Diklat ini, Rindam XIII/Merdeka juga mengirimkan 210 siswa Dikmaba TNI AD ke SPN Polda Sulut, SPN Polda Sulteng, dan SPN Polda Gorontalo, masing-masing sebanyak 70 orang.