PortalBMR KOTAMOBAGU – Yuliana, Korban dugaan tindak pidana penganiayaan yang diduga dilakukan orang tidak dikenal tentu menjadi perhatian publik.
Sebagaimana laporan resmi nomor LP/B/483/XI/2024/SPKT polres kotamobagu, Yuliana mengklaim bahwa ia diserang oleh oknum anggota Satgas dari pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota nomor urut 03. di kelurahan kobo besar kecamatan kotamobagu timur, Saat sesi debat calon ke 2 Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota Kotamobagu Dan Wakil Wali Kota Kotamobagu di ball room hotel sutanraja kotamobagu.
Menurut keterangan Yuliana, ketika ia melewati kerumunan massa, beberapa pria yang mengenakan seragam Satgas berwarna hitam menghentikan kendaraannya dan menarik rambutnya, mengakibatkan luka pada leher bagian belakang.
“Mereka diduga Satgas NK-STA,” ujar Yuliana, yang didampingi oleh tim kuasa hukumnya. Sebagaimana dikutip dari media totabuan.news. sabtu, 2 november 2024.
Warga kotamobagu Deddy Hadju mengatakan, apapun alasannya tindak pidana penganiayaan tidak dibenarkan, harus diproses hukum. “Langka yuliana telah melaporkan apa yang menimpa dirinya di polres kotamobagu itu sudah benar, selain mendapatkan kepastian hukum, yuliana juga bisa mempertanggung jawabkan apa yang ia sampaikan kepada penyidik, termasuk bukti oknum anggota Satgas dari pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota nomor urut 03 yang ia sebutkan” jelasnya.
Sementara ketua Satgasus dari pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota nomor urut 03 Tuang Oga kepada media. Senin, 4 november 2024 mengatakan sempat terpantau ada keributan saling jambak rambut di tengah kerumunan banyak orang, namun kami Satgassus NK-STA hanya memantau dan tidak ada pergerakan sama sekali. Karena kejadian tersebut berada di areal Satgas paslon lain, bukti foto ada dan bisa anda liat pelapor ada saling jambak rambut.
“ada-pun pemberitaan disalah satu media, yuliana menduga satgasus dari NK-STA kami kaget, dan saya pastikan itu tidak benar. Saat itu kami Satgassus NK-STA menggunakan seragam kemeja warnah Merah dan kaos hitam Satgassus bercorak penuh warna NK-STA, bukan hitam polos atau seragam warna hitam seperti disampaikan yulianti,” Ucap Tuang Oga.
Ketua Satgassus Tuang Oga yang didampingi semua anggota Satgassus NK-STA menyayangkan pemberitaan tanpa menghubungi mereka sebagai Satgassus NK-STA yang tersebut dalam pemberitaan
“Mestinya, apa yang disebutkan pelapor harus juga media tersebut menghubungi kami, untuk perimbangan berita. Silahkan yuliana buktikan, jika benar apa yang diduga Yuliana bahwa itu anggota Satgassus NK-STA, dan saya pastikan kami Satgassus NK-STA mengunakan seragam warna merah, bukan menggunakan seragam baju warna hitam,” tegasnya.
Jangan momentum pilwako ini kita cederai, hadirnya Satgassus NK-STA justru mencegah hal-hal yang tentu kita tidak inginkan bersama. “Pesta demokrasi harus kita jaga bersama, begitupun pemberitaan harus berimbang, agar tidak merugikan kita semua hingga menjadi konflik di daerah yang kita cintai. Saya meminta media yang memuat sesuai pernyataan pelapor secepat mungkin harus mengklarifikasi pemberitaan yang telah ia publish, kami menunggu niat baik media,” pinta ketua dan anggota Satgassus lainnya.
Pun-soal laporan di polres kotamobagu itu tentu sudah wilayah penyidik, ia mendorong, agar pelapor yuliana secepatnya mendapat kepastian hukum, tambahnya.