PortalBMR KOTAMOBAGU – Calon Wali Kota Kotamobagu nomor urut 3, Nayodo Koerniawan (NK), membuat langkah mengejutkan dengan walk out dari Debat Ketiga Pilwako 2024. Keputusan ini diambil setelah Nayodo dan timnya merasa dirugikan oleh perlakuan yang dianggap tidak adil dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kotamobagu.
Masalah utama bermula saat posisi podium pasangan NK-STA ditempatkan di bagian paling belakang. Sebaliknya, lawan politik mereka mendapat posisi strategis di bagian depan. Situasi ini membuat Nayodo merasa diperlakukan tidak setara, padahal debat seharusnya memberikan kesempatan yang adil bagi semua pasangan calon.
“Kami hadir di sini untuk berdiskusi dengan masyarakat, tetapi perlakuan ini seperti ingin membungkam suara kami,” ujar Nayodo dengan nada kecewa.
Kritik atas Penempatan Podium yang Tidak Setara. Dalam debat tersebut, penempatan podium dianggap sebagai masalah krusial yang memengaruhi persepsi publik terhadap calon. Posisi strategis dapat memberikan keuntungan visual dan psikologis bagi pasangan calon, sementara posisi belakang justru seolah merendahkan eksistensi peserta.
Menurut Nayodo, tindakan ini tidak hanya merugikan dirinya dan timnya tetapi juga mencederai nilai-nilai demokrasi. “Kami seharusnya mendapat perlakuan yang sama. Penempatan ini menunjukkan diskriminasi yang tidak bisa kami terima,” tegas Nayodo.