PORTAL BMR | Dibalik Berita Ada Cerita Portal Berita Bolaang Mongondow Raya
PortalBMR, BOLMONG – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Unit Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) memblokir sekira 60 kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Pasalnya, demi mengamankan dana nasabah.
Kepala Unit BRI Lolak Ahmad Banteng mengatakan, pemblokiran kartu ATM ini sebagai upaya preventif agar kejadian seperti lalu tidak terjadi. Karena sudah terjadi pencurian data melalui ATM atau skimming. Langkah tersebut dilakukan perseroan guna melindungi dana nasabah yang terindikasi skimming.
“Karena jika hal ini tidak dilakukan, takutnya akan ada pencurian dana. Karena ATM nya sudah di hacker. Jadi kalau sudah di hacker nomor di kartu ATM nya ada pada oknum yang tidak bertanggungjawab, maka mereka (hacker, red) bisa mengambil dana di ATM nasabah. Walau bukan nasabahnya yang ambil,” ungkapnya, Rabu (16/5), diruang kerjanya.
Menurut dia, untuk itu bagi nasabah yang kartu debetnya diblokir, diminta untuk mengganti kartu ATM yang baru di kantor cabang BRI terdekat. Sebelumnya, perseroan juga sudah melakukan sosialisasi kepada nasabah melalui pesan singkat atau sms.
“Ini upaya preventif Bank BRI untuk mengamankan dana nasabah dan proses penggantian kartu bagi kartu nasabah yang diduga terindikasi skimming. Jadi kartunya harus diganti,” katanya.
“Ya nasabah kecewa dengan kejadian ini. Tapi lebih baik begitu dari pada kehilangan dana. Kalau misalkan kami tidak memblokirnya kemudian dana nasabah hilang, pasti mereka mengira BRI yang mengambilnya, padahal tidak. Nah, kepercayaan masyarakat terhadap BRI hilang. Dan kami harus ganti rugi pada nasabah. Jadi yang rugi nasabah dan BRI. Kalau BRI ruginya dua, yakni kepercayaan dan ganti rugi,” tuturnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, kartu debit yang diblokir BRI unit Lolak sekira 60 kartu. Nantinya, kartu debet baru bakal menerapkan teknologi cip. Ada pun, proses pergantian kartu ini tidak akan dikenakan biaya. Untuk proses pergantian kartu juga tidak ada tenggat waktu yang ditentukan.
“Tidak ada batasan sampai kapan, nasabah (yang menerima SMS) harus segera untuk mengganti kartu. Tapi kalau di sini sudah 30 nasabah yang membuat lagi,” tutupnya.
