PortalBMR.com, KOTAMOBAGU- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotamobagu menggelar pertemuan pembentukan kelompok asi eksklusif pada ibu hamil dan pencegahan stunting pada 1.000 hari pertama kehidupan, di restoran Lembah Bening, Rabu (13/03/2019).
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat, Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Apek Dg Mangati mengatakan, stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu yang lama.
Stunting pada umumnya terjadi karena asupan makan yang tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh badan.
“Kegiatan ini sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan terhadap ibu hamil, terutama guna untuk pencegahan stunting,” ujar Apek
Ia menyebutkan, datq atunting di Kotamobagu pada 2017 mencapai 30,7 persen. Sedangkan pada 2018 belum dapat dipastikan berapa persentasenya.
“2017 kemarin itu data stunting di Kotamobagu 30,7 persen. Kalau data untuk 2018 itu belum disampaikan oleh Provinsi. Nah, ini kita sosialisasikan kepada, agar angka stunting di Kotamobagu bisa berkurang. Apalagi target dari pemerintah pusat itu secara nasional di tahun 2019 ini harus dibawah dari 28 persen. Itu secara nasional,” ungkapnya
Ia mengaku, selain pertemuan ini, penyampaian tentang pencegahan stunting di Kotamobagu juga rutin disisi kepada seluruh ibu hamil dan kader kesehatan saat posyandu.
“Ini kan isu nasional. Jadi harus kita berikan pemahaman kepada seluruh ibu-ibu hamil, kader kesehatan, bidan desa kelurahan, bidan koordinator, petugas gisi puskesmas. Supaya satu pemahaman untuk disosialisasikan untuk pencegahan stunting,” terangnya.
Ia berharap, dengan kegiatan ini, angka stunting di Kotamobagu bisa menurun sesuai dengan yang ditargetkan oleh pemerintah pusat. “Pencegahan inikan dimulai dari ibu hamil dan baduta atau bayi dibawah dua tahun. Nah, mudah-mudahan apa yang kita sampaikan hari ini bisa tersampaikan hingga ke masyarakat,” pungkasnya (dell)